CYBERSPACE DAN POPULISME ISLAM DI KALANGAN NETIZEN: STUDI KASUS PADA AKUN MEDIA SOSIAL FELIX SIAUW

The massive use of social media has led to the increasing phenomenon Islamic populism among netizens. This is marked by presence contemporary religious actors. One them Felix Siauw. paper aims analyze cyberspace and netizens, especially on Siauw's Instagram (IG) account. study used a qualitative approach in form netnography, through tracing IG Siaw collected data then being analyzed using Jurgen Habermas's theory public space. results reveal that role influence actors, such as Siauw, can be illustrated three ways: first, anti-establishment narratives; second, anti-authoritarianism third, invitation return basic values Islam (Al-Qur'an Hadith) guidance for whole life muslim, including his or her citizen. To maximize populist agenda, account uses themes are close daily lives Indonesian without Dating Movement, Youth Hijrah, Indonesia Bertauhid, Khaffah Movement.Masifnya penggunaan sosial memunculkan fenomena populisme di kalangan netizen. Fenomena ini ditandai oleh kehadiran aktor-aktor agama kekinian, salah satunya adalah Tulisan bertujuan menganalisis dan netizen, khususnya pada akun Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif berupa netnografi, melalui penelusuran Siaw. Data kemudian dianalisis teori Ruang Publik Habermas. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa peran pengaruh aktor kekinian seperti Siauw netizen muslim tergambar dalam tiga hal, yaitu: pertama, narasi antikemapanan; kedua, anti-oritarianisme; ketiga, ajakan kembali ke nilai-nilai dasar Hadist) sebagai pegangan hidup secara menyeluruh, bahkan berbangsa bernegara sekalipun. Untuk memaksimalkan agenda populismenya tersebut, mempergunakan tema-tema populis yang dikenal dekat dengan kehidupan sehari-hari, Gerakan Tanpa Pacaran, Pemuda lain sebagainya.